• Aug 14, 2023
• SAMBIROTO-TAYU
• BERITA

Pada era modern ini, pola konsumsi masyarakat cenderung beralih pada makanan cepat saji dan minim gizi. Anak-anak, sebagai generasi penerus, sering kali tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya gizi seimbang dan pentingnya mengonsumsi sayur-sayuran segar. Di samping itu, isu lingkungan juga semakin mendesak, terutama terkait masalah limbah plastik. 

Melihat kondisi tersebut, program "Menghijaukan Sekolah dengan Menanam Sayur Melalui Botol Bekas" diinisiasi oleh mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro sebagai upaya sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan kurangnya konsumsi sayur pada anak-anak dan dampak negatif limbah plastik (31/7).

Dengan melibatkan anak-anak SD dalam kegiatan menanam sayur, program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman awal tentang pentingnya mengonsumsi sayur bagi kesehatan. Selain itu, melalui pemanfaatan botol bekas sebagai wadah tanam, program ini memberikan pelajaran berharga tentang daur ulang dan pengurangan limbah plastik. Lebih dari itu, program ini memberikan kesempatan pada anak-anak untuk belajar langsung tentang pertanian skala kecil, merawat tanaman, dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. 

Melalui program KKN ini, diharapkan terbentuk pola pikir yang lebih sehat dan kesadaran gizi yang lebih baik di kalangan anak-anak SD. Selain itu, partisipasi anak-anak dalam program ini dapat membantu menginspirasi langkah-langkah serupa di tempat-tempat lain, merangkul aspek pendidikan, kesehatan, dan lingkungan dalam satu upaya holistik.